Mau Bahagia? Ini Caranya (Bagian 2)
Bersosialisasi, sering kumpul-kumpul, dan punya hubungan yang baik dengan pasangan maupun dengan masyarakat menjadi rahasia bahagia

LAKBAN- Sobat Lakban yang Baik, kita akan bahas lebih lanjut artikel tentang rahasia di balik pencapaian kebahagiaan. Kamu dan kita semua perlu sering diingatkan bahwa bahagia itu penting. Terkadang di tengah kesibukan hidup kita lupa bahagia, bahkan tersesat di belantara tekanan hidup yang sejatinya seringkali kita buat sendiri.
Para Peneliti, yang sebagaimana telah diuraikan di bagian 1 dari tulisan ini, belajar bahwa ada 3 pelajaran penting tentang hubungan. Pertama, hubungan sosal sangat baik bagi kita, dan kesepian dapat membunuh. Ternyata, orang yang lebih terhubung secara sosial ke keluarga, teman, komunitas, akan lebih bahagia, secara fisik lebih sehat, dan hidup lebih lama dibanding dengan orang yang tidak terhubung dengan baik.
Dan rasa kesepian ternyata sangat berbahaya. Orang yang terisolasi lebih dari yang mereka harapkan merasa diri mereka kurang bahagia, kesehatan mereka memburuk lebih cepat di usia paruh baya, fungsi otak mereka menurun lebih cepat, dan hidup mereka lebih singkat daripada orang yang tidak kesepian.
Dan kita tahu kamu bisa merasa sepi di tengah keramaian, dan kamu bisa merasa kesepian dalam pernikahan, jadi, pelajaran penting kedua kita bukanlah tentang berapa teman yang kamu miliki, atau apakah kamu berada dalam hubungan yang mengikat, namun kualitas hubunganmu yang paling penting.
Ternyata hidup di tengah konflik sangat buruk bagi kesehatan. Pernikahan yang banyak konflik, misalnya, tanpa kasih sayang, ternyata sangat buruk bagi kesehatan, mungkin lebih buruk dari perceraian. Dan memiliki hubungan yang baik dan hangat akan melindungi kita.
Setelah mengikuti kehidupan partisipan hingga usia 80an, Tim Peneliti ingin melihat kembali hidup mereka saat paruh baya, Tim Peneliti ingin tahu, apakah Tim Peneliti bisa memprediksi siapa yang akan menikmati masa tua yang bahagia dan sehat dan siapa yang tidak.
Setelah Tim Peneliti mengumpulkan semua informasi yang Tim Peneliti tahu tentang mereka di usia 50, bukan tingkat kolesterol mereka di usia paruh baya yang memprediksi bagaimana mereka akan menua. Tapi, seberapa bahagia mereka dengan hubungan yang dimiliki.
Orang yang paling puas dalam hubungan mereka di usia 50 adalah yang paling sehat di usia 80. Hubungan dekat yang baik agaknya melindungi kita dari berbagai ujian saat menua. Pasangan partisipan yang paling bahagia melaporkan bahwa di usia 80an, saat mereka lebih sering jatuh sakit, suasana hati mereka tetap gembira. Namun partisipan yang hubungannya tidak bahagia, saat mereka jatuh sakit, rasanya lebih parah karena sakit emosional.
Pelajaran penting ketiga tentang hubungan dan kesehatan kita adalah hubungan yang baik tidak hanya melindungi tubuh, tapi melindungi otak kita juga. Ternyata, berada dalam hubungan yang penuh kedekatan dengan orang lain saat usia 80an, baik bagi kesehatan kita, sehingga orang yang berada dalam hubungan ketika mereka merasa dapat mengandalkan partnernya saat mereka butuh, memiliki ingatan yang tetap tajam.
Sebaliknya, orang yang merasa tidak dapat mengandalkan partnernya, ingatan mereka memburuk lebih dini. Hubungan yang baik tidak harus selalu mulus. Beberapa pasangan lansia bisa cekcok terus dari hari ke hari, tapi selama mereka merasa dapat saling mengandalkan saat melalui cobaan yang berat, pertengkaran tersebut tidak berdampak pada kualitas ingatan mereka.